diet dukan

Diet memang jadi salah satu cara paling populer untuk menurunkan berat badan, dan salah satu metode yang banyak diperbincangkan adalah Diet Dukan. Program ini menekankan konsumsi tinggi protein dengan pembagian fase yang terstruktur untuk membantu pembakaran lemak lebih cepat. Diciptakan oleh dokter asal Prancis, Pierre Dukan, metode ini diklaim efektif bagi mereka yang ingin hasil signifikan tanpa harus menghitung kalori secara rumit.

Kalau kamu penasaran bagaimana cara kerja dan aturan dari metode ini agar tetap sehat namun tetap efektif, artikel ini bisa jadi panduan yang tepat. Yuk, intip penjelasan lengkap tentang Diet Dukan dan temukan rahasia sukses menurunkan berat badan dengan cara yang lebih terarah!

Baca Juga: Diet Mediterania: Pola Makan Sehat untuk Hidup Panjang

Panduan Diet Dukan

1. Fase Attack

Fase Attack berlangsung antara 1 hingga 7 hari, tergantung pada target penurunan berat badan. Semakin besar targetnya, semakin lama fase ini dijalankan. Pada tahap awal ini, tubuh akan memulai proses pembakaran lemak dengan cepat melalui peningkatan konsumsi protein murni.

Agar hasil lebih efektif, disarankan untuk menghitung berat badan ideal berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) sebelum memulai. Kamu juga dianjurkan untuk berjalan kaki minimal 20 menit setiap hari dan minum air putih 6โ€“8 gelas per hari.

Makanan yang dianjurkan selama fase Attack:

  • Berbagai jenis daging tanpa lemak (ayam tanpa kulit, sapi, kambing, domba).
  • Sumber protein nabati seperti tahu, tempe, dan kacang kedelai.
  • Ikan, kerang, dan makanan laut.
  • Produk susu rendah lemak seperti yogurt dan keju.
  • Shirataki (pengganti mie rendah kalori).
  • Oat bran sebanyak 1,5 sendok makan per hari.

Makanan yang harus dihindari:

  • Gula dan makanan manis.
  • Buah-buahan dan sayuran.
  • Makanan berlemak tinggi.
  • Minuman beralkohol.

Fase ini mungkin terasa ketat, tetapi merupakan tahap paling penting untuk memulai pembakaran lemak secara cepat.

2. Fase Cruise

Fase Cruise berfokus pada penurunan berat badan yang lebih stabil. Pada tahap ini, kamu mulai menambahkan sayuran ke dalam menu harian tanpa menghentikan asupan protein. Oat bran juga ditingkatkan menjadi dua sendok makan per hari untuk menjaga pencernaan tetap sehat.

Kamu dianjurkan menambah durasi jalan kaki menjadi 30 menit per hari agar metabolisme tetap aktif.

Makanan yang diperbolehkan:

  • Protein hewani dan nabati (daging tanpa lemak, tahu, tempe, ikan, dan kerang).
  • Telur.
  • Sayuran rendah pati seperti brokoli, pakcoy, buncis, sawi putih, jamur, mentimun, dan wortel.
  • Shirataki sebagai pengganti karbohidrat.

Fase ini bisa berlangsung selama beberapa minggu tergantung pada berat badan yang ingin kamu capai.

3. Fase Konsolidasi

Fase Consolidation atau fase konsolidasi bertujuan untuk menjaga berat badan tetap stabil setelah kamu mencapai target ideal. Di tahap ini, kamu mulai kembali mengonsumsi berbagai jenis makanan dalam jumlah wajar tanpa khawatir berat badan naik kembali.

Makanan yang dianjurkan:

  • Roti gandum utuh.
  • Buah-buahan segar dalam porsi moderat.
  • Sayuran tanpa pati.
  • Karbohidrat kompleks seperti nasi merah, pasta gandum, atau kentang rebus.
  • Lemak sehat dalam jumlah seimbang.

Aktivitas fisik tetap perlu dilakukan, dengan durasi berjalan minimal 25 menit per hari. Selain itu, kamu juga disarankan memberi โ€œhari bebasโ€ seminggu sekali untuk menikmati makanan favoritmu, asal tidak berlebihan.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *